Kata ‘Ethic’
dalam bahasa Inggris didefinisikan sebagai etika, akhlak, atau budi pekerti. Tidak
sedikit kata bahasa Indonesia merupakan hasil terjemahan dari kata-kata
berbahasa Inggris. Seperti halnya yang satu ini, sering kali kita menggunakan
istilah ‘etika’ ketika sedang menggambarkan moral seseorang. Prakteknya istilah
Etika atau Akhlak merupakan dua kata yang mengandung kepada perkara yang baik
atau tidak baik. Etika bisa dipadankan dengan etika terpuji atau etika yang buruk.
Sementara dalam pembahasan ini, ‘Islamic’ dinisbahkan pada ‘Ethics’ mempunyai
arti sangat luas. Cakupannya bisa berupa sejarah Islam, perkembangan
penyebarannya di seantero dunia hingga konteks muslim kontemporer yang hidup di
zaman globalisasi seperti saat ini.
Islam
merupakan agama terakhir yang hidup bersampingan dengan agama Yahudi dan
Nasrani. Islam dimulai penyeberannya di bangsa Arab. masyarakat Arab kala itu
merupakan masyarakat yang tidak bisa membaca dan menulis. Bangsa Arab bukanlah
seperti Bangsa Yunani yang diberikan keistimewaan sebagai pusat ilmu filsafat,
bangsa Arab bukanlah bukanlah bagaikan bangsa China yang banyak memproduksi
berbagai macam komoditas, bangsa Arab bukanlah seperti bangsa Romawi yang sejak
dahulu dikenal dengan bangsa yang kaya akan perundang-undangan. bangsa Arab dikenal
oleh halayak umum dengan bangsa yang memiliki keberagaman kabilah. Kabilah yang
terpecah-pecah bahkan sering kali terjadi konflik besar disebabkan dengan
perkara sepele. Akan tetapi keadaan ini berubah tatkala Nabi Muhammad saw.,
diutus untuk membereskan akhlak umatnya yang tidak hanya dibatasi atas umat
Islam saja melainkan bagi seluruh alam sekalian.
Sejak 1400
tahun silam, Islam dimulai menyebarkan ajarannya. Dahulu hanya berpusat di negara
Arab saja, akan tetapi sekarang telah tersebar di berbagai penjuru dunia.
penganut Islam mendominasi di negara-negara bagian Asia, Afrika (bagian China
barat dan utara). Sementara di bagian Negara Amerika, Eropa mulai mengenal
Islam dan orang-orang berbondong memeluk Islam sekitar tahun akhir abad ke-16
M. Islam adalah termasuk agama yang panganutnya mendominasi keberadaannya
sekitar 1,6 milliar pengikut di dunia.
“Foundational
Sources of Islamic Belief”. Prinsip beragama ialah mempunyai buku pedoman
agar hidup penuh makna dan berarti bagi yang lain. kitab tersebut
direpresentasikan sebagai buku perundang-undangan yakni berupa aturan-aturan ilahi
yang mencakup perintah dan larangan. Kitab Al-Qur’an lah yang dijadikan pedoman
hidup bagi umat Islam. jika dikatakan kitab Injil merupakan kitab pedoman bagi
masyarakat nasrani, tapi sayangnya sejarah mencatat banyak sekali kata-kata di
kitab suci tersebut disalahtafsirkan bahkan dihapus oleh para pemukanya. Beda halnya
dengan Al-Qur’an yang telah dinyatakan teks agama yang autentik keberadaannya setelah
melewati fase pembuktian otentitas periwayatannya ketika pasca perang dunia
kedua dan lebih kerennya proses pembuktian tersebut dilakukan di kota Berlin,
jerman., yang mayoritas tidak beragama Islam. dan kitab pedoman kedua dalam
Islam adalah hadits Nabi saw. karena kedudukan hadits Nabi ini sering kali
dijadikan sebagai penerjemah atau penafsiran dari Al-Qur’an. Dan keduanya merupakan
kitab pedoman hidup bagi umat muslim.
“Islam as a
way of life”. Islam agama sempurna yang dijadikan sebagai jalan kehidupan
untuk meraih kebahagiaan dunia dan akhirat. Islam mengajarkan kasih sayang
antar sesama dan sekemanusiaan, -tidak ujug-ujug ketika beda agama beda pula
dalam bersikap-. Bahkan ketika Rasulullah melihat ada jenazah yang sedang dibawa
dengan sikap hormatnya beliau berdiri memberi penghormatan kepadanya, lantas
para sahabat protes, “ Wahai Rasulullah, jenazah tersebut adalah berasal dari
golongan Yahudi.” Dijawab oleh Nabi, “bukankah dia juga manusia sama seperti
manusia lainnya?”. Begitu indahnya akhlak Nabi saw. yang mengajarkan kepada
umatnya untuk senantiasa bersikap baik kepada siapapun sekalipun berbeda agama
dengan kita.
Islam
mengajarkan rasa solidaritas terhadap sesama. Bukankah dalam Islam kita diwajibkan
untuk membayar zakat dimana sesungguhnya di sebagian harta kita terdapat hak orang lain. tapi sayangnya, masyarakat
Indonesia kehilangan kesadaran akan pentingnya membayar zakat dan kewajiban
baginya. Bahkan menurut Badan Zakat Nasional (BAZNAS) dalam penelitiannya
mengatakan jika seandainya masyarakat muslim mambayar kewajiban tersebut, maka
akan terkumpul uang sebesar ratusan triliunan, yang itu dengan optimisnya dapat
mengurangi tingkat kemiskinan di Indonesia. Yang jelas prinsipnya Islam
merupakan agama yang sangat memerhatikan solidaritas terhadap sesama, meskipun
realitanya masih terdapat kekurangan sana-sini disebabkan bukan karena agamanya
melainkan pengikutnya.
Sejak 14 abad
silam, Rasullah telah menyampaikan prinsip-prinsip dalam beragama, baik itu
yang berkaitan dengan ubudiyyah (penghambaan) atau muamalah (interaksi)
terhadap sesama. Tata cara dalam beribadah diajarkan, mulai dari adab dalam
bersuci, tata cara masuk ke kamar mandi hingga bersujud kepada-Nya. Tapi tidak
hanya itu, Nabi saw. pun mengajarkan kepada kita bagaimana berinteraksi dengan
orang lain, mulai dari cara berdagang, jual-beli, sewa menyewa, pegadaian dan
seterusnya dan itu semuanya telah tuntas disampaikan oleh Nabi saw. dan ulama
yang dilabeli sebagai pewaris para nabi melanjutkan penyebarannya bahkan sampai
mengembangkan prinsip-prinsip tersebut di berbagai lini kehidupan. Seperti
halnya, pengembangan prinsip dalam sektor Ekonomi, setelah dinyatakan terbukti
sistem kapitalis yang jadikan sistem ekonomi dunia ini saat ini tidak berhasil
menjawab tantangan perekonomian, maka datang ekonomi Islam yang berbasis sistem
ketuhanan untuk menjawab tantangan global saat ini. Dan telah terbukti banyak
menghasilkan perubahan dalam mekanisme perekonomian dunia, bahkan sistem
ekonomi Islam (Syariah) dijadikan bidang studi di belahan Negara eropa yang
notabene beragama non-Islam.
Yang jelas,
Islam dikatakan sebagai rahmat bagi semuanya, ini benar adanya. Tinggal kita
sebagai Agent of change (pemain) harus mengetahui ajaran-ajaran Islam secara
komprehensif, lalu menyebarkannya dengan cara yang makruf dan berlaku objektif dalam menilai apapun. Salam
damai buat kita semuanya. Sekian, Wallahu a’lam.
Kairo, 14 Mei
2020 / 21 Ramadhan 1441 AH