Jumat, 15 Juli 2016

Untaian nasihat dari Imam Al-Ghazali

Ada salah satu murid dari Imam Al-Ghazali yang diceritakan bahwa beliau adalah seorang yang disibukkan hanya dengan menuntut ilmu dan membaca berbagai macam ilmu sampai pada akhirnya ia mengumpulkan ilmu-ilmu yang pelajarinya.
                Lalu kemudian, pada suatu hari murid tersebut berfikir tentang keadaan dirinya dan berkata didalam hatinya : ”bahwa saya telah banyak membaca berbagai macam ilmu dan menghabiskan masa muda saya demi menuntut ilmu lalu mengumpulkannya, Sudah semestinya saya mengetahui jenis ilmu apa saja yang dapat saya manfaatkan dan bisa menjadi cahaya penerang dikubur saya nanti.
                
         Nabi SAW bersabda :  " " اللهم أني أعوذبك من علم لا ينفع
Hingga akhirnya sang Guru Imam Al-Ghazali menuliskan sebuah risalah untuk muridnya tersebut atas permintaannya dan akan dijadikan sebuah pedoman disepanjang hidupnya.

Ada beberapa untaian nasihat yang diberikan untuk murid tersebut, adalah sebagai berikut ;
        ~ Nasihat yang pertama : “wahai pemuda, apabila kamu telah membaca berbagai macam ilmu selama 100 tahun lalu mengumpulkan 1000 buku, itu semua tidak menjadikan kamu siap untuk mendapatkan rahmat Allah SWT kecuali dengan beramal. Sebagaimana yang tercantum dalam Al-Qur’an : “

 
إِنَّ الَّذِيْنَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُوْا الصَّالِحَاتِ كَانَتْ لَهُمْ جَنَّـٰتُ الْفِرْدَوْسِ نُزُلاً ﴿۱۰۷ خَـٰلِدِيْنَ فِيْهاَ لاَ يَبْغُوْنَ عَنْهَا حِوَلاً ﴿۱۰۸

Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal shaleh, bagi mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat tinggal.(QS.18:107).Mereka kekal di dalamnya, mereka tidak ingin berpindah daripadanya”.(QS.18:108). 

     ~ Nasihat yang kedua : “wahai pemuda, ketahuilah bahwasannya ilmu tidak menjauhkanmu dari yang namanya maksiat, tidak membawamu kepada ketaatan dan juga tidak menjauhkanmu esok hari dari neraka jahannam jika apabila kamu belum mengamalkan apa yang telah kamu pelajari dan berbuat baik terhadap sesama. Sebagaimana yang termaktub dalam Al-Qur’an : "
                                                                                                       فَارْجِعْنَا نَعْمَلْ صَالِحًا    maka kembalikanlah kami (ke dunia), kami akan mengerjakan amal saleh,  (QS.AS_SADJAH :12)                                                                        
    
   ~ Nasihat yang ketiga : “bahwa ketahuilah, banyak segelintir manusia yang mudah untuk mencela satu sama lain dan bahkan mereka saling mengumpat. Maka ditemukan akar dari permasalahan tersebut adalah mengenai harta, atau pangkat jabatan, maka apabila kita telaah lebih jauh dari Firman Allah SWT yang berbunyi : “

                                                                                            نَحْنُ قَسَمْنَا بَيْنَهُمْ مَعِيشَتَهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا

"Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia,"(QS.Az-zukhruf:32)
Dari ayat tersebut maka kita mengetahui bahwa pembagian itu semua adalah datangnya dari Allah SWT semata, maka tidak semestinya kita memiliki rasa dengki terhadap sesama dan seharusnya kita bisa menerima apa saja yang telah Allah berikan kepada kita semua, Wallahu a’lam.




1 komentar:

Islamic Ethics

Kata ‘Ethic’ dalam bahasa Inggris didefinisikan sebagai etika, akhlak, atau budi pekerti. Tidak sedikit kata bahasa Indonesia merupakan ...